Pameran furnitur dan kerajinan IFFINA Indonesia Mebel & Design Expo digelar oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) pada 14-17 September 2024.
- Janji IPO Berujung Tipu Daya, Tabratas Tharom Rugikan Maicih hingga Miliaran
- Warga Galau Pajak Kendaraan Bermotor Naik, Bapenda Banten Tegas Tak Ada Kenaikan PKB dan BBNKB
- Menko Muhaimin Iskandar Tegas: PPN 12 persen Tak Sasar Sektor UMKM dan Pariwisata
Baca Juga
Pameran terbesar di Indonesia yang menggelar acara di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten ini diikuti 200 perusahaan mebel manca negara.
Menurut Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat, bahwa penyelenggaraan IFFINA 2024 dengan tema 'Sustainable by Design' ini ditujukan sebagai wujud kepedulian terhadap insan furnitur Indonesia yang berkelanjutan.
"Setelah sukses menyelenggarakan IFFINA pada tahun sebelumnya dan dibuka oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. Kami saat ini kembali menggelar IFFINA pada 14 hingga 17 September 2024 dengan mengusung tema 'Sustainable by Design'," kata Dedy Rochimat di Tangerang, Sabtu (14/9/2024).
Dedy Rochimat menyebutkan, bahwa IFFINA tahun ini merupakan pameran yang ke-11 kalinya digelar oleh Asmindo.
Dalam penyelenggaraan tersebut menampilkan enam kategori utama, yaitu furnitur, craft (kerajinan), proyek desain (project design), peralatan rumah (homeware), home fabric, serta decorative & gift.
"Kami percaya bahwa fokus pada keberlanjutan akan membuka peluang baru dan meningkatkan daya saing industri kita," jelas Dedy Rochimat.
Menurut Dedy Rochimat, melalui ajang pameran berskala internasional IFFINA Indonesia Meubel & Design Expo, diharapkan mampu meningkatkan industri mebel dan kerajinan Indonesia ke level yang lebih luas.
Dedy Rochimat membeberkan, pagelaran pameran menampilkan tren dan keunggulan terbaru dalam produksi furnitur dan desain interior.
"Para profesional industri akan memiliki kesempatan berjejaring dengan para ahli, menemukan teknologi mutakhir dan membuka peluang bisnis baru," beber Dedy Rochimat.
Menurut Dedy Rochimat, pada edisi 2024 ini, pihaknya bakal menargetkan sekitar 30 persen lebih nilai transaksi dari capaian tahun 2023 yang tercatat 200 juta dolar AS.
"Biasanya kami menargetkan itu sekitar 20 persen, kami akan coba terus kembangkan. Kami juga tahu bahwa tahun ini nilai ekspor mengalami penurunan hingga 20-30 persen, tetapi kami yakin jika dilihat dari produk kita akan kembali naik," jelas Dedy Rochimat.
Sementara itu, Managing Director & VP Asia-Pacific Koelnmesse Mathias Kuepper menyampaikan bahwa IFFINA sebagai pioneer penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan di circle kedua.
Menurut Mathias Kuepper, kehadiran IFFINA diharapkan mampu menjadi trigger bagi negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk mengikuti langkah Asmindo dengan menyelenggarakan pameran berskala internasional serupa, sehingga dapat meningkatkan tumbuhnya ekosistem yang kondusif pada circle kedua di kawasan Asia Tenggara.
"Kami sangat antusias menghadirkan interzum ke Indonesia untuk pertama kalinya. Kolaborasi bersama IFFINA ini, merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menampilkan inovasi terkini dalam produksi furnitur dan desain interior," jelas Mathias Kuepper.
"Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mendorong tumbuhnya peluang bisnis baru serta memperkuat industri furnitur di kawasan Asia Tenggara," sambungnya.
Adapun Asmindo berkomitmen pada IFFINA tahun ini untuk membawa lebih luas jaringan potensial pasar pada skala global dengan proyeksi permintaan yang mencapai 766 miliar USD pada tahun 2024 (berdasarkan Statista 2024). (ant)