Presiden Joko Widodo kembali mengungkapkan keresahannya terkait situasi di masyarakat yang mulai memanas pada tahun politik saat ini. Presiden mengibaratkan kompetisi politik sebagai ajang balapan di atas sirkuit.
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
Baca Juga
"Walaupun kita berkompetisi, dalam hal politik ini, kawan adalah kawan. Kalau racing, kalau balapan, boleh-boleh saja. Tapi jangan sikut-sikutan, apa lagi tendang-tendangan," kata Jokowi saat berpidato dalam acara pengukuhan dan Rakernas DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sabtu (19/8).
"Jangan antar tetangga tidak bisa saling menyapa setelah Pemilu. Jangan antar kawan tidak saling menyapa setelah Pilpres," imbuhnya.
Menurut Jokowi, kompetisi yang terjadi adalah pertandingan kekeluargaan atau persaudaraan.
"Kadang saya mikir, kita yang di atas sudah ngopi-ngopi bareng, sudah makan bersama, yang di akar rumput masih ramai, belum rampung-rampung," tuturnya.
"Ini lah yang sering kita lupa. Karena pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Dan baiknya menang mengajak yang kalah untuk membantu. Kalaupun tidak membantu, sebisa mungkin jangan mengganggu," tandas Jokowi.