Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten langsung menugaskan satuan tugas (satgas) pangan untuk menstabilkan pasokan dan harga komoditas minyak dan beras, yang memicu inflasi pada bulan Agustus 2024 di wilayah tersebut.
- Janji IPO Berujung Tipu Daya, Tabratas Tharom Rugikan Maicih hingga Miliaran
- Diskon Pajak 25 Persen PBB-P2 dan BPHTB di Kota Tangerang Bisa Dibayarkan Saat Libur
- AEON Hadirkan Konsep Destinasi Keluarga di Eastvara BSD City Tangerang
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, di Serang, Banten, Selasa (17/9/2024).
Al Muktabar menyebutkan, bahwa satgas pangan tersebut terdiri dari anggota Kejaksaan, Kepolisian serta Pemprov Banten untuk mengecek langsung ke rantai distribusi pangan.
Menurut Al Muktabar, satgas pangan akan menyisir pasar untuk mengecek adanya minyak goreng kemasan yang dijual melebihi HET (harga eceran tertinggi).
Pasalnya, pada ketentuan baru berbasis minyak goreng dalam kemasan, ada keharusan untuk mencantumkan HET Rp15.700 per kilogram, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18/2024.
"Kami akan mengecek juga D1, D2 (Distribusi 1-Distribusi 2) sampai ke alur masyarakatnya, di mana itu terjadi," kata Al Muktabar.
Al Muktabar membeberkan, bahwa pihaknya telah memegang data harga, dan 24 alamat atau pelaku usaha, baik itu di D1 dan D2.
Menurut Al Muktabar, pada tahap pertama, satgas pangan akan bersurat untuk mengklarifikasi hambatan pada distribusi minyak goreng kemasan.
"Kami akan mengefektifkan itu, kami akan tindak bila ada hal-hal yang tidak sesuai peraturan perundangan dalam siklus harga minyak goreng khususnya," jelas Al Muktabar.
Selain itu, kata Al Muktabar, pihaknya memanfaatkan instrumen subsidi, apabila ditemukan permasalahan pada transportasi untuk mobilisasi minyak goreng curah.
Sementara itu, pada komoditas beras khususnya beras medium, Pemprov Banten menjalin komunikasi dengan Wilmar Padi Indonesia untuk memasukkan beras medium sebesar 100 ton per bulan, lewat BUMD PT ABM (Agrobisnis Banten Mandiri).
"Kami juga menyiapkan stok pangan, stok pangan kami sekarang ini kurang lebih hampir 1.200 ton. Lalu juga kami kemarin dapat insentif daerah, untuk rencananya akan dibelanjakan cadangan pangan," ungkapnya.
Menurut Al Muktabar, secara umum inflasi Banten pada Agustus pada poin 2,4 persen dalam penetapan, yaitu 2,5 plus minus 1 persen. Kondisi tersebut cukup terkendali, meski sedikit di atas nasional yakni 2,12 persen. (ant)