Melestarikan tradisi dan ciri khas satu daerah, adalah tanggung jawab bersama. Salah satunya, seperti diimplementasikan Emak-Emak Smart Pejuang Andalan Sejati (Espas) Bojonegoro, Jawa Timur.
- Skema Ganjil Genap Tol Cikupa-Merak saat Situasi Merah, Berlaku 27-30 Maret
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- CERI: Gubernur Aceh Tidak Mudah Percaya Soal Pengembangan WKP Seulawah Agam oleh Pertamina
Baca Juga
Mereka menggelar pelatihan membuat makanan khas "ledre". Selain untuk melestarikan panganan khas oleh-oleh Bojonegoro, pelatihan itu juga untuk membuka peluang meningkatkan pendapatan, bahkan membuka lapangan pekerjaan melalui usaha sendiri.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini mereka bisa belajar, bisa mempraktikan setelah pelatihan," ujar Ketua Espas Jawa Timur Shinta Nurul, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/8).
Dikatakan Shinta, pelatihan yang mendapat dukungan Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno ini, menjadi wadah belajar bagi para emak-emak dalam memahami seluk-beluk pembuatan makanan ledre yang autentik dan menggugah selera.
Para peserta, lanjutnya, diberikan panduan dari ahli dalam mengolah bahan-bahan makanan, memastikan bahwa cita rasa khas Bojonegoro tetap terjaga, dan makanan ledre bisa lebih dikenal masyarakat luar.
Masih kata Shinta, pelatihan tidak hanya terfokus pada keterampilan membuat makanan, tetapi juga mengenai pentingnya kemasan yang menarik sebagai media promosi.
"Keuntungan menjual ledre itu bisa meningkat kalau mereka tau cara promosi, selama ini mereka ini ke pengepul jadi keuntungannya tidak full," demikian Shinta.