Keinginan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 harus diikuti dengan langkah yang tak kalah penting. Yaitu sowan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Pasalnya, hingga kini Ganjar masih memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, harus menyampaikan maksud dan tujuannya memilih Ganjar sebagai capres langsung kepada Megawati.
“Menurut saya, harus segera tuh ada komunikasi politik. Komunikasikanlah PAN dengan PDIP, dengan maksud dan tujuan mengendorse Ganjar-Erick,” ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/3).
Pria yang akrab disapa Hensat ini khawatir jika PAN tidak berkomunikasi dengan PDIP, Megawati akan marah. Ujungnya, peluang PAN meraih banyak suara di Jawa Tengah pada 2024 akan kandas.
“Jangan sampai malah PDIP-nya marah, itu (PAN) benar-benar enggak dapat kursi lagi tuh. Karena kan Jawa Tengah penguasanya PDIP,” tutup Hensat.
Dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir muncul sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Dukungan PAN kepada Ganjar dan Erick itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan kedua kandidat bacapres dan bacawapres itu juga hadir sebagai tamu istimewa Rakornas PAN.