Duduk Semeja di Rangkaian KTT G20, SBY dan Megawati Sudah Move On?

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk satu meja dalam rangkaian KTT G20 di Bali/Net
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk satu meja dalam rangkaian KTT G20 di Bali/Net

Kehadiran dua mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangkaian KTT G20 beberapa waktu lalu, bahkan bisa duduk semeja menimbulkan sejumlah tafsir.


Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, hal itu sebagai sesuatu persepsi yang wajar ada di benak publik.

Pasalnya, dia mengetahui sejarah kedua tokoh politik itu cenderung berseberangan sejak jelang Pemilu 2004. Di mana SBY yang mukanya berada di barisan pemerintahan Megawati justru membuat partai politik (parpol) sendiri dan maju melawan Megawati di pilpres kala itu.

"Saya melihat Mega dan SBY sudah move on dari sejarah itu, dan setidaknya sebagai mantan kepala negara keduanya memikirkan nasib bangsa ke depan," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/11).

Doktor komunikasi politik lulusan America Global University ini memandang, gimick yang terlihat antara SBY dan Megawati yang duduk semeja di rangkaian KTT G20 beberapa waktu lalu menjadi tanda perbaikan keduanya.

"Kemesraan yang ditunjukkan dalam momen itu memang punya nilai politis yang perlu direspon oleh publik," tuturnya.

Oleh karena itu, Jerry melihat potensi pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu bisa menjadi satu harapan bagi bangsa untuk pesta demokrasi 2024 mendatang.

"Harapan dalam politik masih tetap ada seperti ada pepatah mendung tak berarti hujan," demikian Jerry menambahkan.