Pemerintah didorong untuk mengintensifkan program vaksinasi hewan ternak sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan. Menyusul meningkatnya kasus kematian hewan yang terjadi jelang hari raya Idul adha 1443 hijriyah ini.
- Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Kota Tangerang Raih 24 Penghargaan
- Istimewa! Rumah Sakit di Tangerang Sediakan Layanan Mobil Mewah untuk Pasien
- Bincang Kesehatan RSUI Depok: Gamma Oryzanol Sebagai Solusi Baru Cegah Stroke
Baca Juga
Data terbaru, PMK diketahui telah menyebar di 236 kabupaten/kota di 21 provinsi dengan total hewan ternak yang terjangkit PMK mencapai 334.213 ekor. Sebanyak ternak 114.998 ekor sudah dinyatakan sembuh.
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar pemerintah memberikan perhatian peuh terhadap kebutuhan kesehatan hewan dan juga tenaga kesehatan hewan guna mengantisipasi penyebaran virus PMK.
“Pemerintah juga harus memperhatikan kebutuhan tenaga kesehatan hewan di daerah. Harus ada upaya penambahan tenaga vaksinator hewan agar cakupan vaksinasi semakin luas,” ujar Puan, Jumat (8/7).
Mantan Menko PMK ini mendukung langkah Kementerian Pertanian yang melibatkan dokter hewan dan tenaga paramedik kesehatan hewan di lingkup TNI/Polri untuk melaksanakan vaksinasi.
Meski begitu, kata Puan, diperlukan langkah tambahan agar program vaksinasi hewan lebih maksimal.
“Pemerintah bisa menggandeng mahasiswa kedokteran hewan bekerja sama dengan perguruan tinggi. Tentunya dengan melalui program-program pelatihan terlebih dahulu,” katanya.
Saat ini, vaksin PMK tahap pertama sebanyak 3 juta dosis telah tersedia di dalam negeri. Namun jumlah vaksin PMK yang telah terdistribusikan dan disuntikkan belum maksimal.
“Semakin banyak tenaga kesehatan hewan yang turun, semakin tinggi juga cakupan vaksinasi hewan. Harapannya agar PMK yang menyebar di Indonesia dapat segera diatasi,” pungkas Puan.