Dewan Pengurus Pusat (DPP) Banteng Muda Indonesia (BMI) menyajikan etalase produk unggulan pelaku UMKM dari pelosok desa tertinggal Indonesia. Produk ini, dihadirkan untuk diperlihatkan ke mancanegara, pada acara B20 di Nusa Dua, Bali.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Ketua Umum BMI Mochamad Herviano mengatakan, BMI akan terus mendukung UMKM lokal agar dapat bersaing di pasar global, terutama UMKM yang dijalankan oleh para generasi muda.
Hal ini senada disampaikan oleh Regina Vianney Ayudya, Ketua Bidang Luar Negeri DPP BMI. Dia mengatakan bahwa B20 sebagai forum komunikasi dan konsultasi antara pelaku bisnis Indonesia dan pasar internasional yang bisa mendorong dunia usaha untuk saling berbagi informasi dan teknologi.
Kata dia, DPP BMI melalui etalase itu ingin pelaku UMKM di seluruh pelosok negeri memiliki motivasi lebih untuk dapat bersaing di pasar global.
"Oleh sebab itu, lewat kegiatan internasional seperti ini, kami mencoba menampilkan produk-produk lokal dari penjuru negeri yang memiliki nilai lebih dan kualitas tinggi dan sesuai dari permintaan kebutuhan pasar internasional,” ujar Regina dalam keterangannya, Selasa (15/11).
Ditambahkan Ketua Bidang Desa dan Daerah Tertinggal DPP BMI, Amanda Eyklima, dia mengajak para pelaku usaha UMKM untuk menciptakan Desa Mandiri serta menjadikan produk unggulan desa mampu bersaing di pasar global.
Termasuk juga, sambungnya, menciptakan peluang kerjasama baru antara penjual dan pembeli yang hadir dari berbagai negara dengan tetap menjaga nilai dan tradisi lokal.
“Mengkurasi dan menginkubasi produk ungulan desa agar mampu bersaing di pasar global dan menjadikan desa tersebut mandiri secara ekonomi dengan tagline 'tinggal di desa, bisnis mendunia',” demikian Amanda.