Pemerintah Pakistan akan membeli 6,2 juta kelambu dari India, setelah malaria dengan cepat menjangkit ribuan anak-anak di negara tersebut, yang diakibatkan dari banjir dahsyat yang terjadi selama berbulan-bulan lalu.
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
"Malaria menyebar dengan cepat di 32 distrik yang terkena banjir di negara itu di mana ribuan anak terinfeksi penyakit yang dibawa oleh nyamuk," kata pejabat kesehatan Pakistan, yang dimuat Ani News pada Rabu (12/10).
Para pejabat Pakistan mengatakan, munculnya malaria di daerah yang dilanda banjir telah memaksa kementerian kesehatan negara mengajukan permohonan izin pada bulan lalu untuk membeli kelambu dari India. Dana dari pembelian kelambu ini rencananya akan turut dibantu oleh Global Fund lewat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Global Fund akan menyediakan sumber keuangan untuk WHO, untuk pengadaan kelambu dari India untuk korban banjir di Pakistan," tambahnya.
Jaring nyamuk ini dibutuhkan masyarakat Islamabad secepatnya untuk menghindari lebih banyak lagi orang-orang yang akan terjangkit malaria, pemerintah Pakistan lebih lanjut berharap bahwa kelambu sudah dapat diterima oleh mereka pada pertengahan November mendatang, melalui rute pengiriman di Wagah.
Sementara itu pada bulan lalu, WHO telah memperkirakan bahwa akan ada potensi bencana kedua yang terjadi di Pakistan karena gelombang penyakit. Mereka menyatakan keprihatinannya yang mendalam, dan telah memberikan bantuan-bantuan untuk menurunkan risiko penyakit.
Di samping itu, pada awal bulan ini, PBB juga telah meluncurkan imbauan kilat anggaran yang direvisi sebesar 816 juta dolar (Rp 12 triliun) untuk menanggapi kebutuhan orang-orang yang terkena dampak banjir Pakistan. Peningkatan anggaran ini telah mencerminkan bahwa ada peningkatan kebutuhan dan skala kehancuran yang parah, yang belum pernah terjadi sebelumnya di Pakistan.