Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap munculnya subvarian baru dari Covid-19 Omicron. Meski disebut tidak terlalu membahayakan bagi penerima vaksin booster, protokol kesehatan diimbau tidak kendur.
- Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Kota Tangerang Raih 24 Penghargaan
- Istimewa! Rumah Sakit di Tangerang Sediakan Layanan Mobil Mewah untuk Pasien
- Bincang Kesehatan RSUI Depok: Gamma Oryzanol Sebagai Solusi Baru Cegah Stroke
Baca Juga
Sebab menurut Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, subvarian baru tersebut bisa menjangkit masyarakat yang sudah menerima vaksin booster. Meski, kata dia, efek positif booster memang menghindarkan rasa sakit serius sampai kematian.
"Varian BA.4 dan BA.5 dan subvarian baru BA.2.75 masih bisa menembus tubuh yang sudah divaksin booster sekalipun," kata Rahmad Handoyo kepada wartawan, Selasa (19/7).
Rahmad Handoyo juga menyoroti program vaksinasi yang hingga saat ini belum sesuai harapan. Disebutkan, vaksinasi masih di bawah 70 persen, bahkan untuk vaksin dosis ketiga atau booster masih di bawah 25 persen.
Legislatif Fraksi PDI Perjuangan ini pun meminta pemerintah terus meningkatkan surveillance, testing, tracing. Karena, dari hasil pemantauan terhadap masyarakat, ketiga hal tersebut menjadi salah satu kunci untuk melawan Covid-19.
Dia juga mengimbau agar pemerintah memperketat level PPKM saat ada tanda-tanda kenaikan kasus yang signifikan.
“Tugas pemerintah harus memantau terus kenaikan kasus varian BA.4, BA.5 dan BA.2.75. Termasuk tingkat risiko varian baru tersebut harus dipantau apakah lebih, sama, atau lebih ringan dibandingkan (varian) Delta,” tandasnya.