Buntut Video Ultah, Puan Maharani Dituntut Minta Maaf kepada Rakyat

Aktivis 98, Joko Priyoski melaporkan Ketua DPR RI, Puan Maharani ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)/RMOL
Aktivis 98, Joko Priyoski melaporkan Ketua DPR RI, Puan Maharani ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD)/RMOL

Ucapan permintaan maaf dituntut keluar langsung dari mulut Ketua DPR RI, Puan Maharani buntut perayaan ulang tahun saat Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa lalu (6/9).


Tuntutan tersebut disampaikan Aktivis 98, Joko Priyoski yang melaporkan Puan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (12/9).

Selain meminta maaf, Joko juga meminta Puan lebih peka dengan aspirasi masyarakat yang tengah menggelar berbagai demo penolakan kenaikan harga BBM.

“Kami minta Ibu Puan Maharani meminta maaf sebesar-besarnya atas viralnya video ulang tahun beliau tersebut dan lebih merespons aspirasi dari masyarakat ke depan, terutama tentang dampak kenaikan harga BBM ini,” ucap Joko.

Joko berpandangan, video tersebut dianggap telah melukai hati rakyat yang kala itu tengah menyampaikan aspiras di depan Gedung DPR RI ikhwal kenaikan harga BBM bersubsidi.

Dia menyayangkan sikap Puan yang tidak menemui para demonstran di depan gedung DPR RI. Alih-alih menyerap aspirasi rakyatnya, Puan dan para anggota dewan lainnya justru melakukan euforia di dalam gedung parlemen.

“Artinya, anggap saja ini bagian dari autokritik kami sebagai aktivis kepada Ibu Ketua DPR RI yang sifatnya konstruktif,” ucapnya.

Ke depan, aktivis berharap wakil rakyat di Senayan lebih peka kepada apa yang dirasakan rakyat. Gedung DPR RI juga diharapkan benar-benar menjadi tempat pengaduan rakyat sebagaimana fungsinya.

"Bukan menjadi proyek-proyek sifat ceremony atau pun euforia belaka, apalagi beliau ini kan kita tahu menjadi calon presiden. Harusnya beliau memiliki kepekaan yang tinggi terhadap beban masyarakat hari ini,” demikian Joko.