Presiden FIFA, Gianni Infantino, dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indonesia. Gianni akan menemui Presiden Joko Widodo untuk membantu mengawal proses transformasi sepak bola nasional.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia), bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," jelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/19).
Tak hanya itu, mantan Presiden Inter Milan tersebut menambahkan, FIFA juga akan berkantor di Indonesia dalam memastikan proses transformasi sepak bola Indonesia dapat berjalan secara maksimal. Namun, belum bisa dipastikan berapa lama FIFA akan berkantor di Indonesia.
"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," sambungnya.
Menurut Erick, niat baik FIFA dan pemerintah Indonesia dalam membenahi sepak bola Indonesia harus diapresiasi. Dia menilai hal ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia dalam memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia.
Tentu saja Uuaya ini memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi.
"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepak bola Indonesia dan bangsa," sebut Erick.
Erick mengingatkan Tragedi Kanjuruhan tidak boleh berulang dalam ajang olah raga apapun. Oleh karena itu Indonesia harus petik pelajaran dari tragedi tersebut dan menjadikannya momentum perbaikan tata kelola sepak bola di negeri ini.
Erick sendiri telah melakukan pertemuan langsung dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10). Saat itu FIFA menyatakan kesiapan membantu pemerintah Indonesia dalam melakukan transformsi sepak bola.
Menurut Erick, Gianni mengaku sangat terpukul atas Tragedi Kanjuruhan, sebab pria kewarganegaraan Swiss-Italia itu memiliki kesan positif akan sepak bola sejak masih kecil, namun hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Kanjuruhan.