Peringati Hari Anak Nasional, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat kembali menggelar Smiling West Java Children's Miracle, di Dago Thee Huis, Kota Bandung, mulai Sabtu (23/7) hingga Sabtu (30/7).
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
Tujuannya, membuka ruang bagi anak untuk berekspresi serta memotivasi anak untuk selalu berkreasi. Puluhan anak dari berbagai sekolah dasar di Bandung hadir mengikuti acara tersebut. Mereka datang dengan didampingi para orangtua.
Raut ceria tampak dari wajah para peserta yang antusias mengikuti rangkaian acara seperti face painting, menggambar bersama, hingga art workshop. Tak hanya anak, para orangtua juga mendapat pembekalan materi dari acara seminar seputar parenting.
Disparbud Jabar juga menyediakan kegiatan coding dan seni rupa dengan tema berbeda tiap harinya. Acara itu terselenggara atas kerja sama Disparbud Jabar dengan Pilart Art Club.
Asisten Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial, Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Dewi Sartika mengatakan, tema besar dari acara ini adalah 'Anak adalah Kita'.
Pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti pendidikan, kesehatan dan perlindungan. Pesan itu dirinya sampaikan menyusul ragam isu seputar kekerasan dan perundungan terhadap anak yang hangat diperbincangkan belakangan ini.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kita mengusung tagline Anak adalah Kita, kemudian ada tema anak terlindungi, Indonesia maju. Bagaimana melindungi anak pascapandemi, memandirikan anak dan anak sehat, Indonesia lestari. Kebetulan orangtuanya hadir itu salah satu hak kesejahteraan anak yang harus kita perhatikan selain kesehatan, pendidikan, perlindungan. Sekali lagi saya sangat apresiasi semoga acara ini bisa diagendakan rutin," kata Dewi.
Pemprov Jabar, kata Dewi, sangat mendukung segala bentuk kegiatan positif yang melibatkan anak dengan memaksimalkan semua aset milik pemerintah untuk digunakan sebagai lokasi acara.
"Kita membuka ruang untuk anak berekspresi dan ini akan dilakukan selama sepekan. Jadi kita memanfaatkan aset milik Pemda untuk memberikan ruang kepada anak-anak kita berekspresi, mereka harus bahagia, gembira," ujar Dewi.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar menambahkan, acara tersebut digelar sebagai medium bagi para orangtua untuk melihat kreasi dan bakat anak. Terlebih, sudah dua tahun aktivitas anak selama pandemi sangat terbatas.
"Jadi saya melihat potensi anak ini kalau disalurkan pada arah yang tepat akan sangat luar biasa. Tadi contohnya hasil lukisan dari anak dengan kebutuhan khusus. Tapi mereka punya potensi membuat lukisan bagus. Artinya setiap anak memiliki kompetensi yang harus kita pahami tentunya peran orangtua yang mesti memberikan ruang," tutur Benny.
"Kami berharap bagi orangtua berikanlah ruang sebesar-besarnya bagi potensi anak sehingga mereka bisa menapaki kehidupan kedepannya. Mudah-mudahan acara ini menjadi medium bagi anak berbakat," tambahnya.
Anne Hermadiane, salah satu orangtua peserta menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara acara yang telah memberi kesempata bagi putra-putri mereka kembali merasakan kegiatan interaktif setelah dua tahun terhalang pandemi.
"Saya senang dan bangga ada pameran ini karena sudah dua tahun anak dikurung karena pandemi dan bisa berkespresi lewat media lukis. Alhamdulilah kami difasilitasi Disparbud dan Pilar Art, anak saya bisa mengikuti pameran di hari anak nasional," jelasnya.