Tim Badan Intelijen Negara (BIN) masih terus menyisir daerah yang masih memerlukan bantuan pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Utamanya, daerah yang belum terjangkau pelayanan kesehatan yang memadai akibat terputusnya akses jalan maupun minimnya sarana akomodasi masyarakat.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Syekh Nawawi al Bantani Layak Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Akademisi
Baca Juga
Salah satu lokasi yang disambangi BIN memalui Tim Medis Medical Intelligence (MI) adalah korban gempa di Desa Pameungpeuk, Cijedil, Kecamatan Cigunang, Cianjur.
Ketua Tim Dokter Medical Intelligence BIN Sri Wulandari mengatakan, kehadiran Tim Medis MI BIN untuk membantu para korban gempa yang memiliki keterbatasan mengakses sarana kesehatan.
“Kami melihat, selain membutuhkan dukungan untuk memenuhi masalah logistik dasar, para korban mempunyai persoalan terkait kesehatan. Untuk itu, kami hadir melalui door to door” ujar Wulan dalam keterangannya, Jumat (26/11).
Guna mengantisipasi kemungkinan tingkat kerawanan kesehatan korban, Tim MI BIN juga menyiagakan unit ambulan berserta 2 orang dokter dan 7 orang tenaga medis terlatih.
Selain itu, juga disediakan obat-obatan pendukung sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan cemas untuk pengobatan berjalan.
Layanan kesehatan door to door MI BIN mendapat sambutan positif dari masyarakat terdampak gempa Cianjur. Masyarakat sangat terbantu mengingat pelayanan kesehatan saat ini sulit didapat, terutama daerah tidak bisa dijangkau oleh tim kesehatan.
Kepala Desa Cijedil, Puhidin mengapresiasi layanan kesehatan door to door yang dilaksanakan MI BIN. Dia berharap layanan tersebut dapat terus ditingkatkan jangkauannya.
"Ini mengingat masih ada desa yang belum bisa didatangi tim kesehatan," pungkasnya.