Bentrokan antara Kirgistan dan Tajikistan di perbatasan telah memakan korban jiwa dan korban luka, termasuk dari warga sipil. Untuk itu, pemerintah Kirgistan mulai mengevakuasi warganya yang berada di perbatasan pada Jumat (16/9).
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
Evakuasi warga sipil dari daerah berbahaya telah dimulai," kata jurubicara pemerintah Kirgistan.
Menurut data resmi, dua pasukan penjaga perbatasan Kirgistan dan tiga warga sipil terluka akibat permusuhan tersebut. Dushanbe mengatakan dua tentara tewas, enam tentara dan lima warga sipil menderita luka-luka.
Menurut kantor pers penjaga perbatasan Komite Nasional Kirgistan, pihak Tajik menyerang posisi Kirgistan di sepanjang perbatasan Kirgistan-Tajik pada Jumat pagi.
Sementara Komite Negara untuk Keamanan Nasional Tajikistan mengatakan bahwa tentara pos perbatasan Kirgistan Kok-Tash dari unit perbatasan Batken menembakkan senjata berat ke pos perbatasan Tajikistan Dushanbe dari detasemen perbatasan Isfara yang melanggar kesepakatan.
"Selain itu, tentara Kirgistan menggunakan, senjata berat dan mortir, melakukan serangan bersenjata di pemukiman Khojai Alo, Kum Mazor, Surkh, Somoniyon, Kulkand di desa Chorkuh di kota Isfara, serta Histevarz, Ovchikalacha di Distrik Bobojon Gafurov," kata komite itu, seperti dimuat Sputnik.
Baru-baru ini, kedua belah pihak sepakat untuk menarik peralatan militer mereka dari perbatasan dekat bagian Vorukh dan Chorkuh. Namun, pihak Tajik mengklaim bahwa militer Kirgistan tidak melakukannya.