Bencana Pergerakan Tanah di Lebak Banten Telan Korban Jiwa, Warga Harus Waspada

ilustrasi - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di lokasi pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. ANTARA/Mansyur
ilustrasi - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak di lokasi pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. ANTARA/Mansyur

Bencana pergerakan tanah dalam sepekan terakhir terjadi di tiga lokasi akibat cuaca ekstrem yang menerjang daerah Lebak di Provinsi Banten.


Oleh karena itu, masyarakat Lebak harus tetap waspada terhadap fenomena pergerakan tanah yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Banten, Kamis (12/12/2024).

"Kami minta warga tetap waspada dan siaga bencana, karena cuaca buruk masih berpotensi dalam satu pekan ke depan," kata Febby Rizky Pratama.

Febby Rizky Pratama menyebutkan, bahwa ketiga lokasi bencana pergerakan tanah di Kabupaten Lebak antara lain di Desa Cidikit Kecamatan Bayah, Desa Penyaungan Kecamatan Cihara dan Desa Neglasari Kecamatan Cibeber.

"Masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah itu masih tinggal di pengungsian, seperti di Desa Cidikit Bayah menempati Gedung SMPN 8 ada 67 kepala keluarga (KK) dengan 181 jiwa," kata Febby Rizky Pratama.

Adapun, pengungsian tenda di Desa Penyaungan sebanyak 24 KK dengan 81 jiwa, sedangkan di Desa Neglasari mereka puluhan KK tidak mengungsi.

Menurut Febby Rizky Pratama, mereka para korban bencana alam yang tinggal di pengungsian mendapatkan nasi bungkus sebanyak tiga kali pagi, siang dan sore hari.

Febby Rizky Pratama menjelaskan, bahwa warga yang tinggal di pengungsian itu, karena kondisi rumah mereka mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat dan sedang.

"Kami melakukan pendataan rumah warga yang rumahnya rusak berat akibat pergerakan tanah untuk diajukan agar mendapatkan bantuan dari pemerintah," ungkap Febby Rizky Pratama.

Febby Rizky Pratama membeberkan, bahwa berdasarkan laporan bencana alam yang terjadi sejak Senin (2/12) sampai Minggu (8/12) di Kabupaten Lebak tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan pergerakan tanah.

Sementara, rumah rusak berat akibat longsoran tanah sebanyak 45 unit, 3 unit rusak sedang dan 158 unit rusak ringan juga 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.

Merespons peristiwa tersebut, BPBD Lebak menyalurkan logistik untuk masyarakat yang terdampak bencana alam di 11 kecamatan antara lain Rangkasbitung, Muncang, Bojongmanik, Leuwidamar, dan Cijaku.

Selain itu juga Kecamatan Kalanganyar, Cibadak, Wanasalam, Banjarsari, Panggarangan dan Cilograng.

"Semua bantuan logistik itu untuk beras sebanyak 6.550 kilogram, mie 610 dus dan bantuan sembako dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 300 paket," pungkasnya. (ant)