Dugaan gangguan dalam pelaksanaan verifikasi perbaikan Partai Ummat di Sulawesi Utara (Sulut) oleh satu partai politik (parpol), yang disebut-sebut telah menjadi peserta Pemilu Serentak 2024, tidak ditemukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Anggota Bawaslu RI yang mengepalai Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data dan Informasi, Puadi menjelaskan, kepastian tidak adanya gangguan dari parpol lain dalam pelaksanaan tahapan verifikasi perbaikan Partai Ummat diperoleh dari jajarannya di Sulut.
"Saya sudah koordinasi dengan Pak Zul Kordiv PP Datin (Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi) Sulut. Setelah mengecek ke semua Kabupaten/Kota, pelaksanaan verfak berjalan dengan baik," ujar Puadi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/12).
Lebih lanjut, Puadi yang pernah menjabat sebagai anggota Bawaslu DKI Jakarta juga mendapat laporan dari jajarannya mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi di Sulut.
Ia menegaskan, jajaran Bawaslu Provinsi Sulut tidak melihat fakta yang disebutkan Partai Ummat sebagai gangguan dari parpol lain dalam pelaksanaan verifikasi perbaikan.
Bahkan, klaim Jurubicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, yang menyebut ada upaya penjegalan oleh parpol lain dengan mengganggu jalannya verifikasi perbaikan Partai Ummat, juga ditepis oleh Bawaslu Provinsi Sulut.
"Tidak ditemukan ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya verfak," kata Puadi menambahkan.
Adanya dugaan gangguan yang dilakukan parpol lain dalam proses verifikasi perbaikan yang berjalan sejak 21 Desember 2022, membuat Partai Ummat berencana lapor ke Bawaslu RI.
Jurubicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya mengklaim, terjadi gangguan yang masif dalam pelaksanaan verifikasi perbaikan parpol besutan Amien Rais ini di wilayah Sulut.
"Dugaan keras kelompok pengganggu kan, dari salah satu partai politik peserta Pemilu 2024. Jika masih mengganggu, nama partainya akan kita rilis," tegas Mustofa.