World Bank atau Bank Dunia ikut cawe-cawe membantu penanganan program penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
- Ikuti Jejak Jawa Barat, Pemprov Banten Godok Kebijakan Pemutihan Pajak
- Kantor Pos Gelar Pasar Murah Selama Ramadan, Ini 5 Lokasinya di Tangerang
- Perumahan Pondok Taktakan Indah Serang, Hunian Subsidi Terbaik BTN Awards 2025
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu (13/10/2024).
Menurut Abdul Rohim, Bank Dunia ikut membantu penanganan stunting di Lebak Banten guna mempersiapkan Generasi Emas 2045.
"Kami sangat mengapresiasi Bank Dunia yang akan membantu program penanganan stunting itu," tegas Abdul Rohim.
Abdul Rohim mengaku, bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak berkolaborasi untuk penanganan program stunting dengan melibatkan 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga penegak hukum, TNI, aparatur kecamatan, tokoh agama dan elemen masyarakat.
Melalui kolaborasi itu, kata Abdul Rohim, agar zero new stunting atau tidak melahirkan kasus stunting baru untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
Abdul Rohim mengungkapkan, stunting itu akibat kekurangan gizi dan infeksi yang sering terjadi, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan yang lebih lambat, kerusakan kognitif, dan gangguan pembelajaran.
"Kami belum mengetahui secara jelas, seperti apa bantuan untuk penanganan program stunting melalui pendanaan atau pendampingan, karena masih dalam pembahasan dengan Bank Dunia," ungkap Abdul Rohim.
Abdul Rohim mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak lokus penanganan stunting pada Gebyar Klasik yang ketiga yang akan digelar di Kecamatan Rangkasbitung.
Adapun kegiatan lokus stunting itu nantinya melibatkan Bank Dunia untuk mempercepat terwujudnya zero new stunting.
"Kami menyambut positif dengan kehadiran Bank Dunia untuk sama-sama penanggulangan stunting," bebernya.
Oleh karena itu, untuk tidak melahirkan kasus stunting baru, pihaknya melakukan intervensi mulai remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah (TDD), bagi calon pengantin masuk ke aplikasi elsimil BKKBN juga pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.
Selain itu, juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar-benar menjalani persalinan dengan layak.
"Kami mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui upaya pencegahan stunting ini," imbuhnya. (ant)