Bahaya Anak Balita Makan Popcorn, Ini Kata Dokter

ilustrasi - popcorn (ANTARA/Shutterstock)
ilustrasi - popcorn (ANTARA/Shutterstock)

Salah satu camilan populer dari biji jagung yang biasa dinikmati dalam berbagai momen yakni popcorn. Namun, pada anak balita camilan yang memiliki aneka rasa ini bisa menimbulkan bahaya.


Bahaya yang mengancam tersebut diungkapkan dokter anak Dr. Niamh Lynch, ia mengingatkan para orang tua perlu mempertimbangkan kembali menyajikan popcorn kepada anak kecil mereka. 

Pasalnya, kata Dr. Niamh Lynch, tidak ada cara yang aman untuk memberi popcorn kepada anak-anak.

"Apa yang saya rekomendasikan sebagai cara teraman untuk memberi popcorn kepada balita? Saya tidak punya. Itu sangat berbahaya," tegas Dr. Niamh Lynch dilansir dalam laporan Medical Daily, pada Minggu (9/3).

Dr. Lynch menyebutkan, bahwa popcorn dapat dengan mudah terhirup ke dalam saluran pernapasan anak yang kecil, yang lebarnya kira-kira sebesar jari kelingking. Hal tersebut bisa berisiko menyebabkan saluran pernapasan balita tersumbat.

Tak hanya potongan popcorn utuh saja yang berbahaya, Dr. Lynch menyebutkan bahwa "partikel" popcorn berukuran kecil pun dapat menimbulkan risiko yang signifikan.

"Jika teraspirasi atau terhirup, popcorn dapat mengendap di paru-paru dan menyebabkan infeksi serius. Jadi, jika balita menghirup popcorn ke dalam saluran pernapasan, sayangnya hal itu dapat menyebabkan kematian, dan jika mereka menghirup partikel kecil, hal itu dapat menyebabkan infeksi yang sangat serius," ungkap Dr. Lynch.

"Jadi, popcorn terlalu berbahaya dan tidak direkomendasikan oleh dokter anak," imbuhnya.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga memperingatkan agar tidak menyajikan popcorn untuk anak-anak.

"Hindari menyajikan popcorn, sesendok selai kacang, anggur utuh, dan keju potong dadu kepada anak-anak di bawah usia 4 tahun, karena dapat menyebabkan tersedak. Selalu awasi anak-anak saat mereka makan," jelas CDC memperingatkan.

Selain itu, untuk mencegah tersedak, CDC menyarankan orang tua dan pengasuh untuk selalu menjaga anak dalam posisi tegak saat makan, karena posisi ini membantu mengurangi risiko makanan menyumbat saluran pernapasan mereka.

CDC juga menyebutkan, bahwa disarankan untuk tidak memberi makan anak di strollers atau kereta dorong, karena akan sulit memantau kebiasaan makan mereka. Waktu makan harus tenang dan fokus. Harus selalu mengawasi dengan saksama apa yang dimasukkan anak ke dalam mulut mereka. (ant)