Hantaman badai tropis Ma-On di Filipina telah meninggalkan tiga korban jiwa. Sementara empat orang dinyatakan terluka hingga Kamis (25/8).
- Polda Banten Beber Kasus Minyak Goreng Djernih dan MinyaKita, Ternyata...
- Minyak Goreng MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini 3 Produsennya
- Jalur Alternatif Menuju Pantai Anyer Banten Putus Akibat Longsor
Baca Juga
Badan Penanggulangan Bencana Filipina mencatatm dua orang meninggal karena tertimpa pohon tumbang di Provinsi Kalinga dan Cagayan. Sementara satu korban jiwa lainnya tenggelam di Provinsi Camarines Sur.
Dari laporan Asia One, badai Ma-On yang membawa angin dengan kecepatan 110 kilometer per jam tiba di Filipina bagian timur laut pada Selasa (23/8). Badai memicu hujan lebat dan tanah longsor.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengumumkan penutupan kantor pemerintah dan sekolah di ibukota dan provinsi sekitarnya selama dua hari.
Filipina yang memiliki lebih dari 7.600 pulau itu mengalami sedikitnya 20 badai tropis setiap tahun. Pada bulan April lalu, badai yropis Megi juga sempat memicu longsor di provinsi-provinsi pinggir pantai, sebanyak 144 orang terkonfirmasi meninggal dunia.
Saat ini beberapa kota di selatan China tengah bersiap menghadapi Ma-On yang akan datang pada Kamis ini di sepanjang pantai provinsi Guangdong.