Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung untuk bersama-sama menyejahterakan petani kopi.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mudik Gratis di Tangerang, Pendaftaran Sampai 27 Maret 2025
Baca Juga
Hal itu disampaikannya saat refleksi akhir tahun 2022 dan outlook perekonomian Provinsi Lampung tahun 2023 di Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Provinsi Lampung, dikutip dari Kantor Berita RMOLLampung, Senin (26/12).
Arinal menjelaskan, produksi kopi di Lampung pada tahun 2020 mencapai 118.043 ton dengan luas lahan tanam 156.395 hektar. Sementara untuk produksi sementara pada tahun 2021 mencapai 118.043 ton dengan luas lahan 156.395 hektar.
"Tapi ternyata ditingkat petani hanya dibeli dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. Petani bilang kalau pengusaha hanya beli segitu, padahal saya dapat informasi harganya bisa mencapai Rp 90 ribu per kilogram," kata Arinal.
Sehingga, Ketua Golkar Lampung itu meminta para pengusaha untuk dapat menaikkan harga kopi ditingkat petani minimal Rp40 ribu per kilogram.
"Saya rasa itu normal, gak terlalu banyak. Nanti segera kita bicarakan dengan Kadin. Ini agar para petani dapat meningkat kesejahteraannya," lanjutnya.
Ajakan tersebut disambut baik Wakil Ketua Kadin Lampung Yuria Putra Tubarad. Menurutnya kenaikan harga tersebut bisa saja terjadi, namun perlu dibahas lebih lanjut bersama pengusaha dan pemerintah.
"Kadin prinsipnya siap membantu pak gubernur untuk meningkatkan pendapatan petani. Saya yakin 2023 akan jadi tahun yang lebih baik, kita tidak boleh kendor," ujarnya.
Yuria melanjutkan, salah satu cara Kadin Lampung mendukung program pemerintah daerah yakni membantu menggerakkan UMKM agar perekonomian terus berputar.