Dewan Pakar Partai Golkar menyarankan DPD Golkar Papua untuk segera menggelar Musyawarah Daerah Luar BIasa (Musdalub) untuk menentukan ketua definitif.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Al Muktabar Resmi Serahkan Tugas Pj Gubernur Banten, Penggantinya Bukan Orang Sembarangan
Baca Juga
Dikatakan Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Ganjar Razuni, Musdalub perlu segera digelar sekalipun Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Papua, Ahmad Doli Kurnia Tanjung berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan maksimal.
Ganjar menilai, posisi ketua definitif diperlukan untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan konsolidasi menjelang Pemilu Serentak 2024. Baik itu untuk Pileg maupun Pilpres untuk memenangkan calon presiden dari Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Khusus mengenai Papua, Dewan Pakar mengingatkan DPP supaya mendorong diselenggarakanya Musdalub mengingat ketua yang lama telah wafat Mei 2021, sehingga ditunjuk Plt dan dalam pandangan Dewan Pakar sudah cukup lama,” kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (5/12).
Ganjar juga meluruskan informasi yang beredar terkait penunjukan salah satu kader Partai Golkar menjadi Ketua DPD Golkar defenitif Papua oleh Dewan Pakar.
Dia menegasakan penentuan Ketua DPD Partai Golkar Papua hanya bisa dilakukan melalui Musdalub sebagaimana aturan partai.
“Perlu kami luruskan tidak ada penunjukan Dewan Pakar terhadap calon Ketua DPD Partai Golkar Papua, tapi hanya mengusulkan untuk mempertimbangkan adanya kader Golkar yang cukup senior dan potensial yang kebetulan menjabat sebagai salah satu anggota MRP," terangnya.
Ganjar menyampaikan, kewenangan Dewan Pakar Partai Golkar adalah memberikan pertimbangan, pendapat dan pikiran kepada DPP Partai Golkar, baik yang bersifat internal maupun eksternal yang bersifat strategis, diminta atau tdk diminta DPP.
“Tidak pada kompetensi kewenanganya apabila Dewan Pakar menunjuk, tetapi Dewan Pakar memberikan pertimbangan, pikiran, nasihat bagaimana sosok yang mampu memimpin, tidak dengan menyebutkan nama, tetapi lebih kpd kriteria kualitatif," tandasnya.