Agenda pembicaraan tatap muka pertama antara Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 Bali akhirnya terungkap.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Albanese setelah turun dari pesawat di bandara Bali pada Senin (14/11) menjelang KTT G20, mengkonfirmasi sendiri tentang rencana itu. Ia mengatakan bahwa pertemuan itu akan dilakukan pada Selasa sore (15/11).
"Besok, saya akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi. Itu akan berlangsung besok sore dan saya menantikan pertemuan yang konstruktif itu," katanya, seperti dikutip dari 9News.
Ini akan menjadi pertemuan bilateral formal pertama antara perdana menteri Australia dan presiden China dalam enam tahun dan datang pada saat hubungan antara kedua negara compang-camping.
Albanese mengatakan dia akan berbicara dengan Xi dengan "niat baik" dan diperkirakan akan mendorong China untuk mencabut sanksi perdagangannya yang dikenakan pada barang-barang Australia.
"Tidak ada prasyarat dalam pembahasan ini," ujar Albanese, menekankan bahwa sejak ia menjabat ia selalu berupaya membuka dialog dengan China.
"Kita perlu berbicara untuk mengembangkan saling pengertian," tambahnya.
Albanese juga ditanya apakah dia akan menekan Xi untuk mengambil tindakan lebih lanjut atas invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami memiliki posisi yang sangat jelas dan posisi yang konsisten, bahwa ada kebutuhan bagi Rusia untuk menarik diri dari tindakan agresif yang bertentangan dengan hukum internasional. Tindakannya telah menciptakan kesulitan, bukan saja bagi di Ukraina, tetapi juga merusak internasional. ekonomi dan merusak ketahanan pangan internasional," kata Albanese.
Pertemuan bilateral formal terakhir antara perdana menteri Australia dan presiden China adalah dengan Malcolm Turnbull pada 2016, meskipun mantan perdana menteri Scott Morrison melakukan diskusi informal singkat dengan Xi di sela-sela KTT G20 pada 2019.