Tantangan global seperti pandemi Covid-19 dan krisis pasokan energi serta pangan akibat ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina membutuhkan solusi global pula.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Misalnya, melalui pendekatan multilateral yang tidak membatasi ekspor dan impor perdagangan harus tetap dijalankan sesuai dengan peraturan World Trade Organization (WTO).
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto secara virtual dalam The High Level Forum on Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) pada Selasa (26/7).
“G20 menjadi platform strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Kita tidak boleh terpecah-belah dalam tindakan dan visi kita untuk pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik dan lebih kuat di masa depan,” ujar Menko Airlangga.
Sejalan dengan agenda Presidensi G20 tahun ini, Indonesia terdorong untuk menggalang dukungan dari anggota G20 lainnya dalam menetapkan arah strategis menuju kepercayaan lembaga global seperti WTO.
Menurut Airlangga, G20 penting untuk membuka jalan agar WTO tetap relevan dan membahas dampak perdagangan dan ekonomi dari situasi geopolitik.
"Itu demi mempertahankan rantai pasokan dan menerapkan langkah-langkah kebijakan perdagangan, menjaga ketersediaan, dan keterjangkauan harga pangan. Ini adalah isu-isu inti dan sangat penting,” tandas Ketua Umum Partai Golkar ini.