Calon Gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany membongkar kunci utama kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Banten.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang 19 April, Jangan Golput
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Zakiyah-Najib Optimistis Kembali Menang
- MK Putuskan Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ini Jadwalnya
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Airin Rachmi Diany seusai melakukan silaturahmi dengan masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Minggu (27/10/2024).
Mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu melihat banyak potensi yang dimiliki oleh Provinsi Banten yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Airin pun yakin, kebersamaan dan kecintaan masyarakat adalah kunci kemajuan dan kesejahteraan tersebut.
"Harus ada kebersamaan antara para pemangku kepentingan. Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, hingga RT/RW," kata Airin.
"Tentu dengan pemerintah pusat, karena pemerintah provinsi adalah panjang tangan di daerah," sambungnya.
Menurut Airin, kebersamaan dan kecintaan masyarakat terhadap daerahnya, seperti yang telah terjadi di Kota Tangerang Selatan.
"Ada konsep pentahelix yang berjalan. Kebersamaan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, perguruan tinggi atau akademisi, masyarakat, dan media massa," jelas Airin dalam keterangan resminya.
Airin membeberkan, disparitas pembangunan daerah saat ini menjadi tantangan Banten ke depan.
Adapun setiap daerah sesungguhnya punya potensi yang bisa digali untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Potensi sumber daya alam Banten ini luar biasa. Berdekatan dengan DKI Jakarta dan menjadi penghubung antara pulau Jawa dengan Sumetera," jelasnya.
Airin mengaku sudah berkeliling dan menemukan potensi ekonomi biru (kelautan) dan hijau (pertanian hingga perkebunan) pada Banten bagian selatan.
"Ada industri pariwisata yang luar biasa di Pandeglang dan Lebak. Kita dorong hilirisasi potensi tersebut," ungkapnya.
Namun saat ini, kata Airin, masyarakat di Kabupaten Lebak dan Pandeglang saat ini mengeluhkan infrastruktur jalan.
"Maka kita harus lakukan perbaikan jalan poros desa. Program ini akan meningkatkan eksesibilitas ekonomi masyarakat. Di sana terdapat banyak potensi kelautan, perikanan, pertanian, hingga perkebunan," bebernya.
Sebaliknya, kata Airin, Banten bagian selatan juga masih menemukan masalah, mulai dari kemacetan, polusi, sampah, hingga penyerapan tenaga kerja.
"Ada pelebaran jalan, konektivitas moda transportasi umum. Hingga memastikan industri menyerap tenaga kerja, dan perlu peningkatan industri UMKM," jelasnya.
Airin membeberkan, setiap masalah pembangunan harus diurai secara detail. Airin sudah berkeliling ke lebih dari 1.500 desa dari 155 kecamatan di Banten.
Persoalan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih banyak ditemukan.
"Gubernur memastikan APBD kabupaten dan kota tepat sasaran. Kemudian pemerintah provinsi memfasilitasi kebutuhan prioritas setiap daerah," ujarnya. (ant)