Dengan alasan keamanan, dua lembaga bantuan Jerman batal dikerahkan ke wilayah korban gempa di Turki.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
German International Search and Rescue (ISAR) dan Germany’s Federal Agency for Technical Relief (THW) pada Sabtu (11/2) terpaksa menghentikan operasinya di Turki setelah menerima laporan bentrokan warga dan meletusnya tembakan.
Manajer Operasi ISAR Steven Bayer mengatakan situasi keamanan sedikit memburuk seiring waktu dan biasa terjadi pada warga yang dilanda bencana.
“Itu sebagian karena fakta bahwa makanan sekarang hampir habis, pasokan air habis, dan kemudian orang-orang keluar mencari makanan dan air,” jelasnya seperti dimuat National Post.
Selain minimnya pasokan, korban gempa yang putus asa juga rentan menciptakan kekerasan.
"Hal kedua adalah harapan yang dimiliki orang kini semakin memudar, dan harapan itu kemudian bisa berubah menjadi kemarahan," tambah Bayer.
Di hari yang sama Presiden Turki, Tayyip Erdogan juga mengumumkan keadaan darurat di wilayah bencana karena terjadi beberapa penjarahan.
Selain Jerman, Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria (AFDR), sempat menangguhkan operasinya, namun akhirnya kembali dilanjutkan pada Minggu (12/2) setelah tentara Turki mengambil alih keamanan.