Pertemuan (Halaqoh) dan deklarasi Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes), Majelis Taklim dan Tokoh Agama se-Pantura Tangerang sebanyak 400 ulama yang tergabung dalam Organisasi Ulama Penggerak Banten Maju (UPBM) Tangerang tegas mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah menang di Pilkada 2024.
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang 19 April, Jangan Golput
- Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Zakiyah-Najib Optimistis Kembali Menang
- MK Putuskan Coblos Ulang Pilkada Kabupaten Serang, Ini Jadwalnya
Baca Juga
Halaqoh para ulama tersebut sekaligus memperingati Hari Santri Nasional berlangsung di kediaman KH. Mansyur Hasan Pimpinan Yayasan Pendidikan Agama Islam (YPAI) Al-Hasaniyah, Rawa Lini, Tangerang, Kamis (24/10/2024).
Dalam acara akbar para ulama tersebut juga dihadiri KH Muhamad Nur, KH Bustomi, H Baidowi maupun pimpinan ponpes dan majelis taklim se-Pantura Tangerang.
Menurut KH. Mansur Hasan, bahwa anggota UPBM berjumlah 400 tokoh ulama, menilai perlu adanya peran ulama dalam mengingatkan calon pemimpin Banten untuk memiliki kepedulian atas agama dan nilai-nilai luhur agama yang dituangkan dalam program-programnya apabila terpilih menjadi Gubernur Banten yang berguna bagi masyarakat.
"Alasan UPBM menentukan pilihan kepada calon nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati karena berdasarkan tinjauan ilmu fiqh untuk menghindari dari kesalahatan," kata KH. Mansur Hasan.
KH. Mansur Hasan menjelaskan, kesalahatan itu berpikir dalam menentukan pilihan.
Pasalnya, dalam konteks fiqh pemimpin yang muncul haruslah memiliki kemaslahatan bagi umat. Membawa perubahan, tidak korupsi dan membawa kemajuan bagi daerahnya.
"Salah satu jalan dari konteks ilmu fiqh itu, pemimpin membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakatnya. Maka, solusinya adalah Andra Soni dan Dimyati Natakusumah," tegas KH. Mansur Hasan.
Selain itu, kata KH. Mansur Hasan, 24 program yang dicanangkan oleh calon gubernur Banten, Andra Soni-Dimyati sejalan dan visi maupun misi pembangunan yang dapat mensejahterakan masyarakat.
Di antaranya, sekolah gratis baik negeri maupun swasta, penyetaraan pendidikan santri di ponpes agar mendapatkan kesempatan yang sama untuk diterima di dunia industri atau pasar kerja. (*)